DKM AL-IKHLAS PAMOYANAN

Blog Dewan Kemakmuran Mesjid Al Ikhlas Pamoyanan Ds. Cikitu Kec. Pacet Kab.Bandung 40385

>

Sabtu, 16 November 2019

KIsna: KIsah Ular Gua Tsur Yang Rindu Bertemu Rasulullah SAW

Jamaah Muslimin Muslimat Rahimakumullah...


Kisah Ular Gua Tsur Yang Rindu Bertemu Dengan Nabi Muhammad SAW
Kisah ini terjadi pada saat Abu Bakar Shiddiq r.a menemani Rasulullah saw berhijrah menuju Madinah dan harus menginap di Gua Tsur selama 3 malam. Karena mahabbah yang begitu tinggi kepada kekasih Allah SWT, Abu Bakar r.a dengan sepenuh jiwa dan raga terus menemani Rasulullah saw dalam hijrah yang penuh rintang.

Wajah Abu Bakar Shiddiq r.a pucat pasi. Langkah kaki para pemuda Quraisy tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu berada di atas kepalanya.
Berbisik berkatalah Abu Bakar Shiddiq r.a:
“Wahai Rasulullah saw, jika mereka melihat ke kaki-kaki mereka, sesungguhnya mereka pasti melihat kita berdua”.
Rasulullah saw memandang Abu Bakar r.a penuh makna. Ditepuknya punggung sahabat dekatnya ini pelan sambil berujar
“Janganlah engkau kira kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Dia, yang menggenggam kekuasaan Maha Allah SWT”
Untuk menenangkan Abu Bakar, Rasulullah bersabda :
لا تحزن إن الله معنا
"Jangan kau rusau, sesungguhnya Allah bersama kita".
Sejenak ketenangan menyapa Abu Bakar r.a di dalam gua Tsur. Sama sekali ia tidak mengkhawatirkan keselamatannya. Kematian baginya bukan apa-apa, ia hanya lelaki biasa. Sedang, untuk lelaki tampan yang kini dekat disampingnya, keselamatan di atas mati dan hidupnya.
Bagaimana semesta jadinya tanpa penerang. Bagaimana Madinah jika harus kehilangan purnama. Bagaimana dunia tanpa benderang penyampai wahyu. Sungguh, Abu Bakar r.a tak gentar dengan tajam mata pedang para pemuda Quraisy. Sungguh, Abu Bakar r.a tidak khawatir dengan runcing anak panah yang akan menghunjam setiap jengkal tubuhnya. Ia hanya takut, mereka membunuh Muhammad saw.
Di dalam gua, mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dalam tidurnya, Muhammad saw melabuhkan kepalanya di pangkuan sang sahabat. Di dalam gua yang dingin dan remang-remang,tiba-tiba seekor ular mendesis mendekati kaki Abu Bakar Shiddiq r.a yang terlentang. Abu Bakar r.a menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur Rasulullah saw. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih Allah SWT itu.
Abu Bakar r.a menahan rasa sakit yang luar biasa ketika ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun, hingga ular itu pergi setelah beberapa lama. Dalam hening, sekujur tubuh Abu Bakar r.a terasa panas, ketika bisa ular menjalar cepat di dalam darahnya. Abu Bakar r.a tak kuasa menahan isak tangis ketika rasa sakit itu tak tertahankan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah saw yang tengah berbaring.
Rasulullah saw terbangun dan berkata,
“Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini?”
“Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemana pun,” jawab Abu Bakar r.a.
“Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?” bertanya Rasulullah saw dengan bersahaja.
“Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai Rasulullah saw, dan bisanya menjalar begitu cepat ke dalam tubuhku.”
Rasulullah saw menatap Abu Bakar r.a dan berkata,
“Mengapa engkau tidak menghindarinya?”
“Saya khawatir membangunkan engkau dari lelap” jawab Abu Bakar r.a sendu.
Abu Bakar r.a kini menyesal karena tidak dapat menahan air matanya hingga mengenai pipi Rasulullah saw dan membuatnya terjaga dari tidurnya.
“Sungguh bahagia, aku memiliki seorang sepertimu wahai putra Abu Quhafah. Sesungguhnya Allah SWT sebaik-baik pemberi balasan.”
Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Rasulullah saw meraih pergelangan kaki Abu Bakar r.a. Dengan mengagungkan nama Allah SWT pencipta semesta, Nabi Muhammad saw mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah SWT, seketika rasa sakit itu hilang tak berbekas.
Kemudian Rasulullah berkata pada ular.
"Wahai ular tahukah engkau? Jangankan daging, atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun haram engkau makan?"
Dialog Rasulullah dengan Ular itu didengar pula oleh Abu Bakar as-Shidiq, berkat mukjizat Beliau.
" Aku mengerti bahwa engkau Muhammad Rosulallah, bahkan sejak ribuan tahun yang lalu ketika Allah mengatakan :
'‘Barang siapa memandang kekasih-Ku, Muhammad, fi ainil mahabbah atau dengan mata kecintaan. Aku anggap cukup untuk menggelar dia ke surga,” kata ular.
“Ya Rabb, beri aku kesempatan yang begitu cemerlang dan indah. “Aku (ular) ingin memandang wajah kekasih-Mu fi ainal mahabbah,” lanjut ular.
Apa kata Allah?
"Silakan pergi ke Jabal Tsur, tunggu disana, kekasihKu akan datang pada waktunya",
“Ribuan tahun aku menunggu disini. Aku digodok oleh kerinduan untuk jumpa Engkau, Muhammad. Tapi sekarang ditutup oleh kaki Abu Bakar, maka kugigitlah dia. Aku tidak ada urusan dengan Abu Bakar, aku ingin ketemu Engkau, Wahai Muhammad. "
“Lihatlah ini. Lihatlah wajahku,” kata Rasulullah SAW.
Dan sang ular dari gua Tsurpun memandang wajah Nabi Muhammad SAW penuh dengan rasa cinta dan rindu.
Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar r.a yang beristirahat dan Rasulullah saw berjaga. Dan, Abu Bakar r.a menggeleng kuat-kuat ketika Rasulullah saw menawarkan pangkuannya untuk beristirahat. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.
(📚As-Sirah An-Nabawiyah,ibnu Hisyam)
Semoga kita bisa selalu menjaga CINTA & KERINDUAN kita untuk Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
Ya ALLAH...
 Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan status ini
 Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
 Lapangkanlah hatinya
 Bahagiakanlah keluarganya
 Luaskan rezekinya seluas lautan
 Mudahkan segala urusannya
 Kabulkan cita-citanya
 Jauhkan dari segala Musibah
 Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
 Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal'alamiin..
Semoga bermanfa'at.
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar